Sabtu, 14 Juli 2012

Inti dari Jurnal (bagian 2)

Di tulisan sebelumnya telah di bahas, jika ada suatu transaksi, maka akan terjadi penambahan atau pengurangan suatu akun. Tinggal melihat transaksi itu masuk ke dalam akun apa. Berikut ini adalah contoh pengelompokan dari suatu transaksi, termasuk juga contoh jurnalnya. 


Neraca

Aset
Aset lancar
Kas & Setara Kas
Piutang Usaha (net), setelah dikurangi cadangan piutang (jika mencadangkan)
Piutang Karyawan
Persediaan
Uang Muka
Biaya Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka

Aset Tidak Lancar

Investasi (Jika ada)
Aset tetap (nilai buku), setelah dikurangi Akumulasi penyusutan
Aset lainnya (jika ada)

Kewajiban dan Ekuitas

Kewajiban
Kewajiban Lancar
Utang Usaha 
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Utang Pajak
Utang Bank KMK(jth tempo 1 tahun)
Utang leasing (jth tempo 1 tahun)
Pendapatan diterima dimuka

Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban Estimasi Imbalan Kerja
Utang Bank KI(jth tempo lebih dari 1 tahun)
Utang Leasing (jth temppo lebih dari 1 tahun)
Utang Pemegang Saham

Ekuitas
Modal Saham
Modal Disetor belum diaktakan (jika ada)
Cadangan (jika ada)
Laba Ditahan
Laba Tahun Berjalan

Laporan Laba - Rugi

Pendapatan (ada yang kena PPN dan ada yang tidak)

Harga Pokok Produksi (HPP) (beban yang langsung berhubungan dengan persediaan)
Misalnya : Gaji Karyawan Pabrik, Ongkos Angkut, Biaya Packing, dll

Beban Penjualan (beban yang berhubungan langsung dengan penjualan suatu produk)
Misalnya : Gaji Bagian Sales Departemen, Entertainment, Travelling, dll

Beban Usaha (beban yang berhubungan dengan kantor)
Misalnya : Gaji Karyawan Kantor, Asuransi, Transportasi, Beban Penyusutan, Alat Tulis Kantor, dll

Pendapatan & Beban Lainnya
Pendapatan Lain
Pendapatan Jasa Giro
Pendapatan Deposito
Pendapatan Selisih Kurs

Beban Lainnya
Biaya Administrasi Bank
Biaya Bunga
Rugi Selisih Kurs

Note : Akun-Akun ini bisa berubah, sesuai dengan Kondisi Perusahaan.

Berikut adalah contoh transaksi suatu akun :

Membeli Alat tulis Rp. 50.000, maka jurnalnya:
(D) Biaya ATK  Rp. 50.00  
(K) Kas Rp. 50.000

kita membeli alat tulis dengan kas berati menggunakan uang. Seperti di bahas pada tulisan sebelumnya, jika aset berkurang di kredit (kas masuk kedalam kelompok aset lancar) dan biaya bertambah di debit. 

Terjadi Penjualan Kredit sebesar Rp. 20.000.000, maka jurnalnya :
(D) Piutang Rp. 20.000.000
(K) Penjualan Rp. 20.000.000

Penjualan secara kredit, brti menambah penjualan. Seperti dibahas pada tulisan sebelumnya, jika penjualan bertambah maka di debit, dan karena kredit maka timbul piutang, jika aset bertambah  maka di debit (piutang masuk ke dalam kelompok aset lancar).

Pada bulan Desember 2011 tagihan listrik adalah Rp. 1.000.000, jatuh tempo tanggal 5 Januari 2012 dan dibayar pada tanggal 3 Januari, ada 2 Jurnal Yaitu :
Jurnal pada bulan Desember
(D) Biaya Listrik
(K) Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Biaya bertambah, maka di debit, jika Utang bertambah maka di kredit (Biaya Yang Masih Harus Dibayar masuk ke dalam kelompok utang lancar).

Jurnal Pada saat membayar
(D) Biaya Yang Masih Harus Dibayar
(K) Kas 

Kenapa ada 2 Jurnal?karena meskipun biaya listrik itu dibayar bulan Januari 2012, tetapi biaya itu sudah dinikmati di bulan Desember 2011, maka di bulan Desember harus diakui sebagai Biaya. Hal ini sesuai dengan prinsip Akuntansi yaitu Accrual Basis (lihat di tulisan pertama dengan judul Tentang Akuntansi).


Mudah khan membuat jurnal, Intinya adalah jika terjadi suatu transaksi kita harus benar - benar pahami hubungan suatu akun dengan akun lainnya. Dan kita juga harus tahu transaksi tersebut masuk ke akun mana. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar