Minggu, 22 Juli 2012

Jurnal Transaksi Akuntansi Perusahaan Dagang (Akuntansi Perusahaan Dagang Part. 1)

Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas hubungan suatu akun dengan akun lainnya jika terjadi suatu transaksi. Pada tulisan sekarang saya ingin memberikan contoh jurnal transaksi yang umumnya terjadi di Perusahaan Dagang. Perusahaan dagang adalah suatu organisasi bisnis yang aktivitas utamanya adalah membeli barang dagangan dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa mengolah atau mengubah wujud barang dagangan itu. Sebelum dijual pada umumnya barang itu dipilih terlebih dahulu untuk menentukan kualitas dan harganya.  Dibandingkan dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang lebih rumit, karena jenis transaksi  nya relatif lebih banyak. Inilah transaksi yang umumnya terjadi pada Perusahaan Dagang :
- Penjualan dan Piutang
- Pembelian dan Utang Usaha
- Beban Pengangkutan
- Beban  Penjualan dan  Beban  Umum & Administrasi

Jurnal Transaksi nya adalah :
- Penjualan dan Piutang
a. Penjualan tunai, jurnalnya :
    (D) Kas
    (K) Penjualan
b. Penjualan kredit, jurnalnya :
    (D) Piutang
    (K) Penjualan
c. Potongan Penjualan (jika penjualan tunai), jurnalnya :
    (D) Kas
    (D) Potongan Penjualan
    (K) Penjualan
d. Potongan Penjualan (jika penjualan kredit), jurnalnya :
    (D) Kas
    (D) Potongan Penjualan
    (K) Piutang
e. Retur Penjualan (jika penjualan tunai), jurnalnya :
    (D) Retur Penjualan
    (K) Kas
f. Retur Penjualan (jika penjualan kredit), jurnalnya :
    (D) Retur Penjualan
    (K) Piutang

- Pembelian dan Utang Usaha
a. Pembelian tunai, jurnalnya :
    (D) Pembelian (barang dagang)
    (K) Kas
b. Pembelian kredit, jurnalnya :
    (D) Pembelian (barang dagang)
    (K) Utang Dagang
c. Pembayaran Utang Usaha dengan Potongan Pembelian, jurnalnya :
    (D) Utang Dagang
    (K) Potongan Pembelian
    (K) Kas
d. Retur Pembelian (dari pembelian tunai), jurnalnya :
    (D) Kas
    (K) Retur Pembelian
e. Retur Pembelian (dari pembelian kredit), jurnalnya :
    (D) Utang Dagang
    (K) Retur Pembelian

Beban angkut pembelian (dari pembelian tunai), jurnalnya :
    (D) Beban Angkut Pembelian
    (K) Kas

Sifat pengeluaran ini akan menambah harga pokok barang yang terjual, sehingga akan di debit jika bertambah. Ada 2 jenis syarat pengangkutan barang dagangan, yaitu :
1. Beban angkut ditanggung oleh penjual (FOB Destination), hak milik barang dagangan baru berpindah tangan kepada pembeli setelah barang dagangan sampai di gudang pembeli. Dengan demikian beban pengangkutan akan dibayar oleh penjual. 
2. Beban angkut ditanggung oleh pembeli (FOB Shipping Point), hak milik barang dagangan akan berpindah tangan kepada pembeli begitu barang dagangan akan dikirimkan oleh penjual sehingga beban pengangkutan akan dibayar oleh pembeli. Apabila menggunakan metode (FOB Shipping Point), maka beban pengangkutan dibayarkan terlebih dahulu oleh penjual, sehingga utang pembeli bertambah. 

Contoh : 
PT. ABC membali barang dagangan Rp. 2.000.000 secara kredit, beban pengangkutan Rp. 200.000 dengan syarat (FOB Shipping Point). Maka Jurnalnya :
 (D) Pembelian (barang dagang)
 (D) Beban Pengangkutan
 (K) Utang Dagang


Beban Penjualan dan  Beban  Umum & Administrasi
a.  Beban Penjualan, misalnya pada tanggal 16 Mei 2012 bagian marketing mengadakan travelling ke Bandung     untuk menjual suatu produk, maka jurnalnya :
   (D) Beban Travelling
   (K) Kas
   Yang masuk dalam akun Biaya Penjualan, silakan lihat tulisan sebelumnya.

b.  Beban Umum & Administrasi, misalnya pada tanggal 15 Juni 2012 dibeli macam-macam Alat Tulis Kantor(ATK), maka jurnalnya :
   (D) Beban ATK
   (K) Kas
   Yang masuk dalam akun Biaya Umum & Administrasi, silakan lihat tulisan sebelumnya.

Itulah transaksi yang umumnya terjadi pada perusahaan dagang, tinggal dipahami & dipelajari. Semoga bermanfaat bagi pembaca. 

 





 







 






2 komentar:

  1. Makasih ya..

    Sangat membantu

    Semoga ilmu akuntansinya dapat bertambah

    BalasHapus
  2. Makasih ya..

    Sangat membantu

    Semoga ilmu akuntansinya dapat bertambah

    BalasHapus