Kamis, 19 Desember 2013

Akuntansi & Kegiatan Perusahaan

Dalam bab terdahulu telah disebutkan bahwa akuntansi dapat dilihat dari kegiatan dan kegunaannya. Ada kegiatan Perusahaan Dagang & Pabrik. Kegiatan akuntansi pada umumnya meliputi :
1. Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan.
2. Pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
4. Analisa dan Interprestasi.

1. Identifikasi dan Pengukuran Data
Data yang relevan untuk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Keinginan untuk membeli barang bukan merupakan transaksi, karena belum dilaksanakan. Data yang telah diidentifikasi ini kemudian diukur. Satuan pengukur yang tepat adalah mata uang, baik Rupiah, Dollar, atau Euro. Bagaimana dengan kegiatan Perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang, misalnya mengangkat pegawai? Dalam hal demikian, kegiatan tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai transaksi akuntansi dan karena itu tidak dapat diproses lebih lanjut dalam akuntansi.

2. Proses & Pelaporan
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditulis dengan pensil atau pena mengetik pada peralatan komputer, membuat lubang kartu pons atau memberi tanda-tanda tertentu. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Di samping dicatat, transaksi Perusahaan sekaligus digolongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan. Penggolongan transaksi penting agar penyajian dapat diringkaskan. Contoh dari penggolongan transaksi adalah apabila semua pengeluaran untuk gaji dikelompokkan ke dalam satu pos penyajian, misalnya beban gaji. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti diingkinkan pemakai.

3. Laporan Akuntansi
Laporan Akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem akuntansi banyak macam ragamnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah Laporan Keuangan. Di samping laporan keuangan, banyak laporan-laporan lain yang dikeluarkan, misalnya laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporan - laporan kepada badan - badan Pemerintah (misanya Bapepam) dan laporan - laporan khusus untuk manajemen perusahaan sendiri.

4. Analisa & Interprestasi
Agar berguna untuk mengambil keputusan, laporan keuangan perlu dianalisa dan di interprestasikan. Analisa laporan keuangan pada hakikatnya adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan perubahan nya. Angka - Angka dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri - sendiri. Mereka baru berarti apabila dihubungkan dengan angka lain atau dilihat arah perubahannya. Misalnya, apabila orang mengatakan bahwa perusahaannya memperoleh laba sekitar Rp. 4 Miliar, maka angka ini tidak banyak bicara, akan tetapi jika angka ini dihubungkan dengan angka lain (misalnya angka penjualan yang berjumlah Rp. 100 Miliar), maka hubungan tadi (laba merupakan 4% dari penjualan) akan lebih bermanfaat dalam proses pemgambilan keputusan. Apalagi jika angka laba yang telah dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan dibandingkan dengan angka yang sama tahun lalu (anggapan bahwa persentase terhadap laba penjualan tahun lalu adalah 8%). Mengetahui arah perubahan laba perusahaan dari 8% menjadi 4% tahun sekarang lebih bermanfaat ladi dalam proses pengambilan keputusan.
Interprestasi laporan keputusan menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Dari hubungan ini akan dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan. Misalnya, bila laba perusahaan tahun ini adalah 4% dari penjualan sedang tahun lalu 8%, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami perkembangan yang kurang baik. Keputusan perlu diambil untuk mencegah penurunan lebih lanjut, misalnya, mengadakan promosi besar-besaran. Perlu dicatat bahwa walaupun informasi akuntansi sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan, namun, pada umumnya suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut.





Sumber : Soemarso, Pengantar Akuntansi I, tahun 2002

Minggu, 24 Februari 2013

Akuntansi Perusahaan Pabrik (Part 2)

Istilah - istilah yang biasa digunakan dalam Perusahaan Pabrik adalah :

Akuntansi Biaya (cost accounting) adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penetapan harga pokok produksi dalam sebuah perusahaan pabrik (sekarang ini ruang lingkup akuntansi biaya diakui tidak hanya terbatas pada penetapan harga pokok produksi saja, tetapi juga mencakupi perencanaan dan pengendalian).

Akuntansi Perusahaan Pabrik (Part. 1)

Biaya Pabrik
Biaya-biaya yang terjadi dalam pabrik selama satu periode disebut biaya pabrik (manufacturing cost). Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi :
a. Biaya bahan baku (raw materials) yaitu biaya untuk barang-barang yang dapat dengan mudah dan langsung diindentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.
b. Biaya buruh langsung (direct labor) adalah biaya untuk buruh yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasi langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok.
c. Biaya pabrikasi (overhead) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan burung langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan barang yang dihasilkan. Contoh biaya pabrikasi adalah (1) bahan pembantu (kadang-kadang disebut bahan tidak langsung, misalnya perlengkapan pabrik (mur, baut, dan pelitur dalam perusahaan mebel); (2) buruh tidak langsung yaitu buruh yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji mandor; (3) pemeliharaan dan perbaikan; (4) listrik, air, telpon, dan lain-lain.

Selasa, 08 Januari 2013

Penentuan Harga Pokok Persediaan (Akuntansi Perusahaan Dagang Part. 3)

Dalam penentuan harga pokok persediaan terdapat tiga metode, yaitu :
1. FIFO (First In First Out), barang yang masuk pertama akan keluar pertama kali.
2. LIFO (Last In First Out), barang yang masuk terakhir akan kelar pertama kali.
3. Average, rata-rata

Selasa, 14 Agustus 2012

Akuntansi Untuk Persediaan Barang Dagangan (Akuntansi Perusahaan Dagang Part. 2)

Ada dua macam sistem pencatatan persediaan barang dagangan, yaitu :
1. Sistem Periodik (fisik), yaitu suatu sistem persediaan barang dagangan yang harga pokok barang yang terjual tidak dapat langsung diketahui setiap saat setelah dilakukan penjualan, tetapi baru diketahui pada akhir periode tertentu setelah dilakukan perhitungan secara fisik (Stock Opname).
2. Sistem Perpetual, yaitu sistem pencatatan persediaan barang dagangan dengan cara mengikuti pergerakan jumlah persediaan pada setiap transaksi penjualan, sehingga setiap saat dapat diketahui secara langsung jumlah persediaan barang dagangan.

Perbedaan jurnal transaksi antara metode periodik dan metode perpetual adalah sebagai berikut :

Minggu, 22 Juli 2012

Jurnal Transaksi Akuntansi Perusahaan Dagang (Akuntansi Perusahaan Dagang Part. 1)

Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas hubungan suatu akun dengan akun lainnya jika terjadi suatu transaksi. Pada tulisan sekarang saya ingin memberikan contoh jurnal transaksi yang umumnya terjadi di Perusahaan Dagang. Perusahaan dagang adalah suatu organisasi bisnis yang aktivitas utamanya adalah membeli barang dagangan dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa mengolah atau mengubah wujud barang dagangan itu. Sebelum dijual pada umumnya barang itu dipilih terlebih dahulu untuk menentukan kualitas dan harganya.  Dibandingkan dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang lebih rumit, karena jenis transaksi  nya relatif lebih banyak. Inilah transaksi yang umumnya terjadi pada Perusahaan Dagang :
- Penjualan dan Piutang
- Pembelian dan Utang Usaha
- Beban Pengangkutan
- Beban  Penjualan dan  Beban  Umum & Administrasi

Jurnal Transaksi nya adalah :

Sabtu, 14 Juli 2012

Inti dari Jurnal (bagian 2)

Di tulisan sebelumnya telah di bahas, jika ada suatu transaksi, maka akan terjadi penambahan atau pengurangan suatu akun. Tinggal melihat transaksi itu masuk ke dalam akun apa. Berikut ini adalah contoh pengelompokan dari suatu transaksi, termasuk juga contoh jurnalnya.